Kabar Pemalang – Polres Pemalang membentuk tim yang secara khusus melakukan penyelidikan terkait dugaan tindak pidana korupsi pada penyaluran program Bantuan Non Pangan Tunai (BPNT) di Kabupaten Pemalang.
Menurut informasi yang diperoleh melalui Puskapik, Polres Pemalang sudah membentuk tim untuk mengusut persoalan ini, dan sedang dilakukan Penyelidikan, Minggu (26/04/2010).
Polres Pemalang menggambil langkah ini menyusul adanya temuan pemotongan jatah warga oleh agen dan penyalur pangan. Temuan ini terungkap saat Ketua DPRD Pemalang, H Agus Sukoco, menggelar inspeksi mendadak (sidak), Sabtu 25 April 2020.
Dalam proses penyelidikan, kapolres menyatakan akan menelusuri aliran dana dari pemotongan dana oleh agen dan penyalur kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
“Semua kita usut, termasuk aliran dananya,” ungkap Kapolres Pemalang Edy Suranta Sitepu.
Program BPNT terus menuai persoalan. Oknum mafia pangan penyaluran BPNT disinyalir meraup keuntungan miliaran rupiah tiap bulan dengan memotong jatah warga.
Sejumlah agen di Kecamatan Pemalang mengakui memotong sebesar Rp 15.000 dari jatah KPM sebesar Rp 200.000. Harga produk bantuan juga di luar kewajaran harga pasar.
Tercatat jumlah penerima BPNT di Kabupaten Pemalang adalah sebanyak 119.000 KPM. Masing-masing KPM menerima Rp 200.000. (Triz).
Berantas semua orang yg makan duit haram.
Kalo bisa gantung mati di alun2 pemalang.
Banyak pak di petarukan yg melenceng salah sasaran
Kedungbanjar juga harus di sidak pak …
Pembagian telor cuman 8biji beras kisaran 8kg
Harga yang tertulis di benner banyak yang gak masuk akal.
Mohon usut sampai tuntas
Karna banyak rakyat awam dn minim pengetahuan hingga tidak berani protes dan nurut2 saja dengan jatah yang di trima,,yang mana jatah trsebut tidak sesuai seperti yang di janjikan seharusnya,kasihan lah karna masih banyak sekali orang2 kurang mampu di bawah kita yang benar2 membutuhkan,semoga bantuan pemerintah benar2 di berikan tepat sasaran ?
Soal Hukum Kapt. Edy S.T jagonya ,
Saya Yakin Pemalang Aman Di Tangan Kapt
86 Kapt