Kabar Pemalang – Pertama kalinya SMK Islam Randudongkal melaksanakan pelantikan PK IPNU & IPPNU SMK Islam Randudongkal yang sebelumnya siswa dan siswinya terhimpun dalam organisasi rohis. Namun sekarang di SMK tersebut Rohis di hilangkan di ganti dengan IPNU & IPPNU. Pelantikan yang di lantik langsung oleh PC IPNU & IPPNU Pemalang pada hari Kamis pukul 09:30 WIB (21/11/2019) bertempat di lantai 2 Masjid Agung Randudongkal dengan mengusung tema “Pelajar NU penerus bangsa”.
Pelantikan tersebut dihadiri oleh Ketua MWC NU Randudongkal Kyai Abdul Aziz Mas’ud, Gus Ali Husni Fuadi dari Kalibuntu Moga, guru-guru, staf, karyawan, Pengurus PAC IPNU & IPPNU Randudongkal serta 1300 siswa/i SMK Islam Randudongkal.
Sebelum acara tersebut di laksanakan memang sudah di konsep oleh panitia dan pembina PK IPNU IPPNU SMK Islam Randudongkal agar acaranya gabung dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.
Acara yang di awali dengan pembacaan Maulid diba serta di lanjutkan dengan prosesi pelantikan dan di isi Mauidlatul Hasanah oleh Gus Ali Husni Fuadi dari Moga (putra Pendiri PP Alfalah Kalibuntu Moga) serta doa bersama yang pimpin oleh beliau.
Setelah prosesi pelantikan selesai dalam sambutanya Wahyudin, S. Pd. I., M. Pd. Selaku Kepala Sekolah SMK Islam Randudongkal menuturkan bahwa pelajar NU harus berpegang teguh pada Ahlussunah wal Jamaah An Nahdliyah. Selain itu, Pelajar NU juga harus berhati-hati dalam berorganisasi karena sekarang banyak organisasi yang mengatas namakan Ahlussunah Wal Jamaah namun hanya sebagai bungkus saja. Dalam sambutanya juga Beliau menyampaikan visi sekolah yang telah di revisi yaitu “dengan Alqur’an dunia di genggam menuju SMK yang berkah berhaluan Ahlussunah Wal Jamaah An Nahdliyah”.
Pada sambutan selanjutnya di sampaikan juga oleh Ky Abdul Aziz Mas’ud selaku Ketua Tanfidiyah MWC NU Randudongkal yang menuturkan bahwa sekolah tidak harus memaparkan identitasnya sebagai NU namun yang penting amaliyahnya harus tetap ahlussunah wal jamaah An Nahdliyah karena yang di nilai bukanlah bungkus namun yang utama adalah isinya.
Dalam mauidlatul hasanahnya Gus Fuadi berpesan kepada pelajar NU dan hadiri agar jangan meninggalkan Jamaah serta harus bisa nguri-nguri masjid di daerahnya masing-masing. Mengingat banyak masjid yang di bangun oleh NU namun banyak di klaim oleh kaum wahabi. Tidak hanya itu, beliau juga berpesan bahwa pelajar NU jangan sampai menyakiti hati orang tua karena letak kesuksesan baik di dunia maupun di akhirat ada pada orang tua. Apapun yang di perintahkan oleh orang tua selagi tidak melanggar syariat, maka laksanakanlah.
(Najib Faqihudin)