Mahasiswa KKN Alternatif COVID-19 FIKes UMP Buat Alat Cuci Tangan Tanpa Sentuh dengan Budget Minim

0

Kabar Pemalang – RANDUDONGKAL, Rabu (12/8/20), pada masa pandemi COVID-19 ini cuci tangan menjadi sebuah kewajiban kita semua. Dikarenakan virus corona yang sangat mudah menular baik melalui udara maupun sentuhan langsung.

Bentuk proteksi kita menurunkan angka kejadian penularan COVID-19 adalah dengan social distancing, penggunaan masker dan cuci tangan. Westafel atau alat cuci tangan sudah banyak disediakan di tempat-tempat umum, di pertokoan bahkan di rumah-rumah warga. Namun masih ada kekurangan karena pada umumnya masih membutuhkan sentuhan tangan langsung dalam penggunaannya. Padahal sentuhan langsung dari banyak orang akan meningkatkan resiko penularan transfer kuman, virus, bakteri dari satu orang ke orang lain.

Mahasiswa KKN alternatif COVID-19 FIKes UMP Kelompok 10 telah membuat membuat solusi untuk permasalahan tersebut yaitu alat cuci tangan dengan sistem injak sehingga tidak membutuhkan sentuhan langsung dengan tangan. Alat cuci tangan tersebut diberikan kepada pihak pihak Puskesmas Randudongkal.

Mahasiswa yang berjumlah enam orang tersebut berasal dari Program Studi Keperawatan S1 (Sahrul Munir, Yan Abdul Majid dan Achmad Amaludin), Teknologi Laboratorium Medik D4 (Handayani Narendo Putri dan Ratna Yunita) serta Kebidanan S1 (Safira Rizki Mardhotillah). Sahrul Munir selaku ketua kelompok mengaku ide pembuatan alat cuci tangan injak tersebut berasal dari permasalahan alat cuci tangan biasa yang kurang efektif karena masih disentuh oleh tangan, sehingga dikhawatirkan kuman akan menempel kembali.

“Terkadang masyarakat merasa risih untuk cuci tangan di wastafel karena harus menyentuh kran, terlebih wastafel di Puskesmas tersebut digunakan oleh banyak orang termasuk pasien.” Tutur ketua kelompok 10 KKN alternatif Covid-19 FIKes UMP tersebut.

“Alat cuci tangan tersebut akan bekerja lebih efektif dan steril. Di Puskesmas ini juga belum ada model cuci tangan tanpa sentuh. Kita usulkan untuk dipasang di depan pintu masuk pendaftaran tempat orang banyak keluar masuk, jadi lebih tepat guna”, sambungnya.

Ns. Samudra Prihatin Hendra . S. Kep., M. Ed. Selaku dosen pembimbing lapangan (DPL) sangat mengapresiasi program kerja pembuatan alat tersebut untuk pihak Puskesmas Randudongkal dalam kegiatan KKN di masa pandemi ini.  KKN kelompok 10 ini telah membuat inovasi menciptakan alat tersebut dengan budget minim dan mudah dibuat dengan bahan dan alat yang mudah ditemukan di sekitar kita dan pastinya terjangkau dengan desain yang praktis. Alat cuci tangan otomatis ini hanya membutuhkan biaya Rp. 400.000,  pungkas Dosen Pembimbing lapangan KKN kelompok 10 ini.

Frame wastafel berukuran sedang ini terbuat dari besi holo, terdapat tempat leaflet langkah cuci tangan dan tempat tisu. Tempat botol dan kran di modifikasi menggunakan kabel rem dan penginjak. Prinsip alat ini cukup sederhana. Alat dirancang dengan menggunakan per pada pedal untuk menarik gagang kran menggunakan kabel. Ketika pedal diinjak, kran akan tertarik hingga terbuka. Kemuduan setelah pedal dilepas injakannya kran akan menutup sendiri. Sistem mekanik tersebut diaplikasikan pula untuk penggunaan sabun cair yang ada di sisi wastafel. Namun, pedal yang digunakan tidak memakai per, hanya berfungsi untuk menekan pompa sabun cair agar sabun keluar saat pemakaian.

Koordinator penanganan Covid-19 Puskesmas Randudongkal, Zaenal Arifin, S. KM., M. Kes. (Epid),  menerima sumbangsih mahasiswa KKN Alternatif Covid-19 FIKes UMP ini dengan senang hati. Beliau menjelaskan bahwa 6 mahasiswa tersebut telah bekerja sama dengan Puskesmas Randudongkal selama 1 bulan. Secara terbuka beliau mengizinkan mahasiswa tersebut terlibat berbagai kegiatan Puskesmas seperti screening test COVID-19, pemeriksaan rapid dan swab serta berkegiatan di bidangnya masing-masing.

“Terima kasih atas kenang-kenangan yang telah diberikan ini,” pungkas ketua mitra KKN Kelompok 10 ini.

Mustafa selaku kepala Puskesmas juga Randudongkal mengucapkan terima kasih atas wujud kepedulian mahasiswa KKN terhadap upaya penanganan COVID-19 ini. Beliau menyebutkan wastafel seperti ini sangat bermanfaat di masa pandemi.

“Masyarakat harus memperhatikan cuci tangan mereka, selalu memakai masker serta konsumsi makanan sehat dan vitamin”, imbuhnya.